12.11.2009
Apotik Simpang atau rumah obat " Simpangsche Apotheek " data lain menyebutnya dengan " Nedherlandsche Anneming Herman Smeets Maattschappy " sudah didirikan tahun 1855 dibekas tanah yang dulunya adalah tanah bekas gardu wartel, oleh arsitek Herman Smeets.
Daerah Simpang berada di tengah-tengah kota Surabaya, dulu tahun 1787 disebut dengan Sembang, tahun 1825 disebut nya Kampung Simpang dan pada tahun 1866 sudah ada Simpah Doekoeh.
Pada awal tahun 1930 apotik simpang ini pernah direnovasi, dan seperni yang terlihat sampai sekarang bangunan ini dan seperti bangunan-bangunan yang lain yang ada di kota Surabaya, masih bergaya Art Deco.
Karena gedungnya yang menurut kami sangat luas dan panjang kearah Selatan maka, di gedung ini selain dipakai sebagai apotik juga, dipakai dan masih sampai sekarang adalah untuk toko " Accasion " yaitu toko mobil serta toko alat-alat olah raga "Atal Sport ".
Meski bangunan ini sudah tua, tapi karena tempatnya yang strategis, yaitu persis ditengah-tengah dan diujung jalan maka, gedung ini juga dipakai untuk memasang bebrapa reklame, sehingga menurut kami papan-papan reklame tersebut dapat mengganggu pemandangan gedung kuno yang masih tampak cantik ini.

Baru tahun 1802 gedung ini dirubah letaknya dan menjadi menghadap ke selatan seperti sekarang ini.
pada tahun 1809 gedung ini mengalami renovasi oleh perantaraan Gubernur G.G. Danendeles dan digunakan sebagai tempat rumah dinas Residen.
Sejak tahun 1929 rumah ini beralih fungsi menjadi rumah dinas Gubernur Jawa Timur dan, sejak tahun 1949 gedung ini berubah nama menjadi Gedung Negara Grahadi, Grahadi merupakan bahasa Sansekerta yang terdiri dari 2 kalimat yaitu GRAHA yang berarti rumah dan ADI yang memiliki arti ternama.

Oleh Arek-arek Suroboyo yang tergabung dalam Pemuda Republik Indonesia ( PRI ) dan dengan pertempuran sengit tahun 1945 akhirnya bangunan ini dapat dikuasai dan dijadikan markas pemuda dan gedung ini juga sempat dikuasai oleh Penguasa Militer Propinsi Jawa Timur (PMP) tahun 1945 dan tahun 1950 .
Tahun 1957 gedung ini oelh PMP Jawa Timur diserahkan kepada Dewan Pemerintah Daerah dan pada tahun ini pula pada tanggal 10 Desember 1957, dalam rangka pembebasan Irian Barat diserah terimakan kepada Dewan Pemerintahan Daerah Kota Praja Surabaya dan dalam perkembangannya gedung ini digunakan sebagai pusat kegiatan-kegiatan sosial, juga sebagai tempat berkesenian.

Balai Kota (Raadhuis) Surabaya berada di Jl. Gubernur Suryo tapi sebenarnya berada di daerah Kampung Ketabang.
Bangunan bergaya arsitektur Art Deco ini dibangun tahun 1920 - 1925, berdasarkan karya arsitek Cornelis Citroen ( 1881 - 1935 ).
Banunan ini sekarang berfungsi sebagai Kantor Pemerintah Kota Surabaya, dan karena fungsinya sebagai kantor Walikota maka, selain bangunan ini masih nampak indah juga masih terkesan cantik.
1 komentar:
gedung Balai Pemuda..unik bentuknya, mirip mahkota Yudhistira, wah ulasannya mantapz....
siiip.
Posting Komentar